Rabu, 28 November 2012

Berdialog tentang Peristiwa



Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih. Mendengarkan dialog merupakan kegiatan menyimak yang memerlukan konsentrasi untuk memperoleh informasi dan untuk memahaminya. Radio dan televisi merupakan media elektronik yang dapat menjadi sumber berita dan informasi. Di media tersebut,
kita dapat mendengar atau melihat acara dialog. Dengan mendengarkan dialog antartokoh, kita akan dapat memahami pandangan setiap tokoh terhadap suatu masalah. Setelah mendengarkan dialog, kita harus mampu menyimpulkan isinya dan memahami informasi yang terdapat dalam dialog tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita terlibat dalam suatu percakapan. Percakapan terjadi karena ada masalah yang dibahas, disitulah kita dapat menyampaikan pendapat, gagasan, atau
pengalaman. Suatu dialog dapat dipahami dengan jelas apabila :
  1. Terdapat kejelasan ucapan dalam dialog
  2. Sikap-sikap pendukung pada waktu berdialog
  3. Terdapat kejelasan isi yang dibahas
Bahasa dalam dialog/percakapan harus disesuaikan dengan situasi. Jika situasi dialog resmi, menggunakan bahasa baku. Jika situasi tidak resmi, menggunakan bahasa nonbaku.


Contoh dialog :
Tina      : apa kamu nggak ngedenger kejadian kemaren sore ?
Neneng : nggak tuh. Emangnya ada kejadian apa ?
Tina      : itu-tu seorang pencuri kendaraan bermotor yang tertangkap dan lalu dihakimi massa.
Neneng : oh itu, aku sih ngedenger, tapi tak begitu banyak. 
Tina      : kasihan sekali tuh pencuri.
 
Neneng : salah sendiri! Kenapa mencuri, coba kalau tidak mencuri pasti juga nggak digebukin massa.
 
Tina      : neng! Negara kita adalah negara hukum. Jadi, lebih bijaksana bila tertangkap langsung diserahkan pada yang berwajib, biar diproses secara hukum.
 
Neneng : benar juga kamu.
Dari dialog diatas kita dapat melihat bahwa disana ada sebuah masalah yang disajikan, maka dengan begitu kesimpulan akan kita dapat dengan melihat permasalahan apa yang dibicarakan dalam dialog antara tina dan neneng diatas.

Ade                  : Apa yang dimaksud dengan gas metana?

Hery Haerudin : Istilah lain dari gas metana adalah gas rawa. Istilah itu diambil karena rawa                          banyak mengandung gas metana. Coba saja kita tancapkan bambu di rawa. Kalau disulut api, bambu pasti meledak, semacam ledakan kecil. Ledakan terjadi melalui pembusukan dari dalam bambu tersebut sehingga membentuk gas metana yang menyemburkan api.

Ade                  : Apakah biogas juga banyak mengandung gas metana?

Hery Haerudin : Ya. Gas metana terkandung dalam biogas, yakni melalui pembusukan dibantu dengan unsur mikroba atau bakteri yang mempercepat pembentukan gas tersebut. Gas metana berasal dari hasil limbah peternakan dan pertanian.

Ade                  : Bagaimana cara mengembangkannya?

Hery Haerudin : Suatu area peternakan dan pertanian luas dapat digunakan sebagai sumber energi biogas alternatif. Caranya, kotoran dan limbah pertanian ditampung dalam tangki tertutup yang bentuknya seperti lonceng terbalik. Melalui proses itu, akan dihasilkan gas metana yang dapat mengeluarkan energi untuk kebutuhan pemanasan.

Ade                  : Apa keuntungan penggunaan biogas sebagai energi alternatif?

Hery Haerudin : Energi alternatif yang dihasilkan tergolong energi terbaru. Energi itu tidak merusak lingkungan sehingga kita tidak bergantung pada energi dari fosil bumi atau minyak bumi. Energi tersebut juga tidak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, seperti polusi atau pencemaran.

Ade                  : Apakah biogas dapat dimanfaatkan menjadi energi gerak atau listrik?

Hery Haerudin : Hal itu sangat dimungkinkan sebab gas metana yang dihasilkan dapat membakar dan menjadi energi gerak berupa energi listrik. Tentu saja perlu ada instalasi tambahan. Misalnya, dibuatkan turbin atau peralatan lain untuk menghasilkan energi listrik. Dari turbin itu, dihasilkan energi listrik. Kemudian, energi tersebut disimpan.

Ade                  : Dari segi biaya apakah relatif murah?

Hery Haerudin : Saya kira penggunaan dan pembuatan biogas untuk kebutuhan sehari-hari secara ekonomi masih terjangkau. Dananya relatif murah dengan catatan tersedia banyak bahan baku biogas. Semakin banyak sumber alam, produksi energi biogas yang dihasilkan juga semakin banyak. Tentu, hal itu akan lebih hemat biaya karena energi listrik dari biogas tidak memerlukan kabel untuk memasok listrik.


Oleh : M. Ardian Afifudin
Tugas : prodistik x-d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar