Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih. Mendengarkan dialog merupakan kegiatan menyimak yang memerlukan konsentrasi untuk memperoleh informasi dan untuk memahaminya. Radio dan televisi merupakan media elektronik yang dapat menjadi sumber berita dan informasi. Di media tersebut,
kita dapat mendengar atau melihat acara dialog. Dengan mendengarkan dialog antartokoh, kita akan dapat memahami pandangan setiap tokoh terhadap suatu masalah. Setelah mendengarkan dialog, kita harus mampu menyimpulkan isinya dan memahami informasi yang terdapat dalam dialog tersebut.
Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita terlibat dalam suatu percakapan. Percakapan
terjadi karena ada masalah yang dibahas, disitulah kita dapat menyampaikan
pendapat, gagasan, atau
pengalaman. Suatu dialog dapat dipahami dengan jelas
apabila :- Terdapat kejelasan ucapan dalam dialog
- Sikap-sikap pendukung pada waktu berdialog
- Terdapat kejelasan isi yang dibahas
Bahasa
dalam dialog/percakapan harus disesuaikan dengan situasi. Jika situasi dialog
resmi, menggunakan bahasa baku.
Jika situasi tidak resmi, menggunakan bahasa nonbaku.
Contoh
dialog :
Tina : apa kamu nggak ngedenger kejadian kemaren sore ?
Neneng : nggak tuh. Emangnya ada kejadian apa ?
Tina : itu-tu seorang pencuri kendaraan bermotor yang tertangkap dan lalu dihakimi massa.
Neneng : oh itu, aku sih ngedenger, tapi tak begitu banyak.
Tina : apa kamu nggak ngedenger kejadian kemaren sore ?
Neneng : nggak tuh. Emangnya ada kejadian apa ?
Tina : itu-tu seorang pencuri kendaraan bermotor yang tertangkap dan lalu dihakimi massa.
Neneng : oh itu, aku sih ngedenger, tapi tak begitu banyak.
Tina : kasihan sekali tuh pencuri.
Neneng : salah sendiri! Kenapa mencuri, coba kalau tidak mencuri pasti
juga nggak digebukin massa.
Tina : neng! Negara kita adalah negara
hukum. Jadi, lebih bijaksana bila tertangkap langsung diserahkan pada yang
berwajib, biar diproses secara hukum.
Neneng : benar juga kamu.
Dari
dialog diatas kita dapat melihat bahwa disana ada sebuah masalah yang
disajikan, maka dengan begitu kesimpulan akan kita dapat dengan melihat
permasalahan apa yang dibicarakan dalam dialog antara tina dan neneng diatas.
Ade :
Apa yang dimaksud dengan gas metana?
Hery Haerudin : Istilah lain dari gas metana adalah gas rawa. Istilah itu diambil karena rawa banyak mengandung gas metana. Coba saja kita tancapkan bambu di rawa. Kalau disulut api, bambu pasti meledak, semacam ledakan kecil. Ledakan terjadi melalui pembusukan dari dalam bambu tersebut sehingga membentuk gas metana yang menyemburkan api.
Ade :
Apakah biogas juga banyak mengandung gas metana?
Hery Haerudin : Ya.
Gas metana terkandung dalam biogas, yakni melalui pembusukan dibantu dengan unsur
mikroba atau bakteri yang mempercepat pembentukan gas tersebut. Gas metana berasal
dari hasil limbah peternakan dan pertanian.
Ade :
Bagaimana cara mengembangkannya?
Hery Haerudin :
Suatu area peternakan dan pertanian luas dapat digunakan sebagai sumber energi
biogas alternatif. Caranya, kotoran dan limbah pertanian ditampung dalam tangki
tertutup yang bentuknya seperti lonceng terbalik. Melalui proses itu, akan
dihasilkan gas metana yang dapat mengeluarkan energi untuk kebutuhan pemanasan.
Ade :
Apa keuntungan penggunaan biogas sebagai energi alternatif?
Hery Haerudin :
Energi alternatif yang dihasilkan tergolong energi terbaru. Energi itu tidak
merusak lingkungan sehingga kita tidak bergantung pada energi dari fosil bumi
atau minyak bumi. Energi tersebut juga tidak memberikan dampak buruk terhadap
lingkungan, seperti polusi atau pencemaran.
Ade :
Apakah biogas dapat dimanfaatkan menjadi energi gerak atau listrik?
Hery Haerudin : Hal
itu sangat dimungkinkan sebab gas metana yang dihasilkan dapat membakar dan menjadi
energi gerak berupa energi listrik. Tentu saja perlu ada instalasi tambahan.
Misalnya, dibuatkan turbin atau peralatan lain untuk menghasilkan energi
listrik. Dari turbin itu, dihasilkan energi listrik. Kemudian, energi tersebut
disimpan.
Ade :
Dari segi biaya apakah relatif murah?
Hery Haerudin :
Saya kira penggunaan dan pembuatan biogas untuk kebutuhan sehari-hari secara ekonomi
masih terjangkau. Dananya relatif murah dengan catatan tersedia banyak bahan baku biogas. Semakin
banyak sumber alam, produksi energi biogas yang dihasilkan juga semakin banyak.
Tentu, hal itu akan lebih hemat biaya karena energi listrik dari biogas tidak memerlukan
kabel untuk memasok listrik.
Oleh : M. Ardian Afifudin
Tugas : prodistik x-d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar